Kamis, 14 Agustus 2014

Faktor dan Dampak Akibat dari Tawuran Dikalangan Remaja

Faktor dan Dampak Akibat dari Tawuran Dikalangan Remaja


Pengertian Tawuran
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), “tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan beramai-ramai”. Berdasarkan definisi tersebut, maka tawuran pelajar dapat diartikan sebagai perkelahian yang dilakukan secara massal atau beramai-ramai antara sekelompok pelajar dengan sekelompok pelajar lainnya.
     Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain”.

Penyebab Tawuran                                                                                 
     Faktor keluarga. Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu faktor keluarga: a. Adanya  parenting  yang  otoriter,  di  mana  dalam  pengasuhan  dipenuhi  dengan tindakan  kekerasan  terhadap  anak; b. Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang harmonis, sering  bertengkar  dan  melakukan  tindak  kekerasan.
Faktor sekolah. Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor penyebab tawuran dari lingkungan sekolah: a. Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar; b. Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai  tokoh  otoriter  yang  seringkali  menggunakan  kekerasan  dalam  “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya.
Faktor lingkungan. Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran: a. Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya; b. Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d. Adanya  kelompok  sebaya  (geng)  yang  berprilaku  tidak  baik.
Perbedaan persepsi. Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.

Sumber Konflik
  Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah, 2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.
Masalah komunikasi. Yang bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.
Struktur organisasi. Secara potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan, kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang lain.
Faktor manusia. Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini berpotensi memunculkan konflik.

Akibat tawuran
  Akibat dari tawuran yaitu luka-luka karena terkena batu yang dilempar oleh musuh atau terkena ikat pinggang salah satu musuh. Tawuran juga menimbulkan dampak berupa hukuman dari sekolah. Hukuman dari sekolah dapat memberian efek jera bagi para pelajar, seperti skorsing atau bahkan dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out (D.O). Masuk penjara juga merupakan akibat dari tawuran. Jika tertangkap polisi dan dianggap membahayakan maka akan terkena Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman 7 tahun penjara, Pasal 170 ayat 2 ketiga E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan yang paling parah Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun penjara. Lebih parah akibat dari tawuran yaitu kehilangan nyawa. Sudah banyak korban-korban yang kehilangan nyawa akibat mengikuti tawuran.

Menghindari Tawuran
    Cara menghindari tawuran yaitu, tidak terpengaruh lingkungan sekitar, menolak ajakan teman yang ingin kita mengikuti tawuran; hindari senior yang suka mengajak tawuran, menghindar jika bertemu atau melihat senior yang suka mengajak tawuran; sepulang sekolah langsung pulang ke rumah, jika bel pulang sekolah sudah berbunyi, jangan terlalu sering kumpul bersama teman-teman; melakukan kegiatan positif, seperti mengikuti ekstrakurikuler.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhrurrozi, M. (2009). Kecerdasan emosi pada remaja pelaku tawuran. Diunduh dari http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2009/Artikel_10501002.pdf
Sopiah. (2008). Perilaku organisasional. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET (penerbit ANDI).

Senin, 06 Januari 2014

Fans Page Osis Smp PGRI Pondok Gede

Siapapun mereka yg mengenal kita ataupun tidak
kata orang si tak kenal maka tak sayang
jika anda ingin mengetahui kegiatan osis smp kami
kunjungi saja https://www.facebook.com/pages/Osis-smp-Pgri-Pondok-Gede

Kami akan Menerima pertanyaan,dan saran dari kalian semua

Tanks to My Friends
Good Luck :)


Kamis, 26 September 2013

Dampak Kemiskinan Terhadap Kehidupan Anak-anak di Indonesia

Dampak Kemiskinan Terhadap Kehidupan Anak-anak di Indonesia

  Kemiskinan seakan menjadi sebuah kata yang akrab di telinga bangsa Indonesia. Dahulu, selalu dikatakan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya, makmur, dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang amat besar tidaklah salah, tetapi kekayaan sumberdaya itu tidak diseratai dengan kayanya kualitas dari sumberdaya manusianya. Kita, sebagai bangsa Indonesia selama ini tidak tahu bagaimana memanfaatkan sumberdaya dengan baik. Kemiskinan yang terjadi Indonesia lebih mengacu kepada keadaan berupa kekurangan hal-hal yang berkaitan terhadap pemenuhan kebutuhan yang bersifat primer, seperti sandang, pangan dan papan. Masalah kemiskinan ini mempengaruhi banyak hal, diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan yang tidak kalah penting kemiskinan berdampak pada perampasan hak-hak anak. Bukan hal baru lagi jika kita melihat anak-anak usia sekolah atau bahkan usia prasekolah harus berjuang hidup di jalan-jalan lalu lintas di Indonesia. Tidak jarang diantara anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah. Semua itu mereka lakukan atas alasan ekonomi, demi membantu orang tua mereka. Hal ini sangatlah memprihatinkan, karena kemiskinan yang menimpa anak-anak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap perkembangan anak-anak itu sendiri.

Kemiskinan akan terus berlanjut ketika anak-anak itu beranjak dewasa, dan terjebak dalam mata rantai kemiskinan, sehingga mereka tidak mampu memberikan yang terbaik bagi keturunan mereka, dan menyebabkan anak-anak mereka bernasib sama dengan mereka. Kemiskinan  di Indonesia berdampak pada perubahan kehidupan anak. Peran anak dalam keluarga miskin bukan hanya menjaga nama baik keluarga, tetapi mereka juga ikut mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga miskin tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan pada diri pekerja anak usia dini ini berupa terhambatnya perkembangan fisik, mental dan terutama pada tingkat berfikir mereka, karena pada kenyataan yang dapat kita lihat pada masyarakat sekitar kita, sebagian anak yang bekerja terpaksa putus sekolah.

Hubungan antara kemiskinan dan kehidupan anak
Sudah bukan hal baru lagi jika kita melihat di jalan-jalan kota-kota besar anak-anak usia sekolah atau bahkan pra-sekolah yang masih tergolong anak usia dini bekerja demi bertahan hidup. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang putus sekolah. Faktor utama yang menyebabkan fenomena pada pekerja anak usia dini ini adalah ekonomi. “Berdasarkan Konvensi PBB mengenai Hak-Hak Anak tahun 1989, ada sejumlah hak anak yang seharusnya bisa dijamin dan dipenuhi oleh Negara, yakni setiap anak memiliki hak untuk dilahirkan, untuk memiliki nama dan kewarganegaraan, untuk memiliki keluarga yang menyayangi dan mengasihi, untuk hidup dalam komunitas yang aman, damai dan lingkungan yang sehat untuk mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif, untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan potensinya untuk diberikan kesempatan bermain waktu santai, untuk dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi, kekerasan dan dari bahaya. Mereka juga berhak untuk dipertahankan dan diberikan bantuan oleh pemerintah dan hak untuk bisa mengekpresikan pendapat sendiri.









Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Jelas, mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab, mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Bagaimana seorang penarik becak misalnya, yang memiliki anak cerdas bisa mengangkat dirinya dari kemiskinan, ketika biaya untuk sekolah saja sudah sangat mencekik leher. Sementara anak-anak orang yang berduit bisa bersekolah di perguruan-perguruan tinggi ternama dengan fasilitas lengkap. Jika ini yang terjadi, sesungguhnya negara sudah melakukan “pemiskinan struktural” terhadap rakyatnya.
Lahir dan hidup menjadi miskin pasti bukan mimpi siapapun. Namun, pada kenyataannya status miskin hampir disandang oleh setengah penduduk Indonesia.  Kebutuhan yang semakin banyak, harga-harga yang semakin melambung tinggi serta sulitnya mendapat pekerjaan dan upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan menjelma menjadi permasalahan utama yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi yang sulit khususnya bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk berkembang dikarenakan tidak adanya dukungan keahlian. Ironisnya tidak hanya orang dewasa yang merasakan dampak dari kemiskinan ini, anak-anak pun ikut merasakan dampak minimnya dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar di keluarga mereka. Kemiskinan yang melanda orang tua mereka akan berpengaruh besar pada kehidupan anak-anak, dan hak-hak mereka menjadi terampas. Mereka yang seharusnya mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak serta masa kecil yang bahagia, terpaksa harus berkorban demi satu alasan, yaitu ekonomi. Jika melihat lebih jauh fenomena kemiskinan di depan mata, kita dapat melihat bahwa semakin banyak anak usia sekolah atau bahkan pada tingkatan usia balita yang sudah harus berjuang hidup di jalanan sebagai dampak dari kemiskinan akhir-akhir ini. Juga hampir bisa dipastikan, masa depan mereka akan terenggut karenanya.
Dampak yang ditimbulkan pada anak
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia mengarah kepada kesulitan masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan primer mereka, dan juga kesulitan mereka dalam mendapatkan kehidupan yang layak .Kemiskinan yang terjadi di Indonesia tidak hanya memberikan dampak negatif pada orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Dampak yang terjadi pada anak justru lebih berbahaya daripada yang timbul pada orang tua, karena pada anak dampak tersebut menyebabkan  kerusakan jangka panjang. Hak mereka untuk memperoleh pendidikan dan masa kecil yang bahagia, berkualitas dan yang layak didapatkan oleh anak-anak menjadi terampas karena kondisi ekonomi keluarga. Kemiskinan yang membelit keluarga mereka membuat peran mereka dalam keluargapun bergeser, karena mereka menjadi ikut berperan dalam memenuhi nafkah keluarga. Fenomena anak-anak usia dini yang bekerja di Indonesia juga berpengaruh pada jumlah anak-anak yang putus sekolah. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari keluarga miskin tidak mampu membiayai anak-anak mereka untuk sekolah, sehingga mereka terpaksa putus sekolah untuk bekerja dan dengan berbagai alasan. Fakta tersebut sangat memprihatinkan, mengingat merekalah adalah penerus bangsa ini nantinya.
Anak-anak merupakan kelompok umur yang paling parah didera oleh kemiskinan dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Kemiskinan yang menimpa anak-anak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang, baik terhadap perkembangan mental maupun fisiknya. Hal ini pada gilirannya akan terus berlanjut pada generasi selanjutnya ketika mereka menjadi orang dewasa yang tetap terjebak dalam mata rantai kemiskinan dan tidak mampu memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Kemiskinan pun akan terus berlanjut seakan tanpa batas bagi mereka. Lebih jauh, kemiskinan bagi anak-anak akan membawa sejumlah konsekuensi negatif, antara lain terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif (antara lain kemampuan membaca), dan terganggunya fungi sosio-emosional yang menyebabkan penyimpangan perilaku dan depresi. Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan juga kemungkinan akan mengalami penyalahgunaan secara fisik oleh orang tuanya yang hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan akibat kesengsaraan secara ekonomi. Insiden, durasi, dan kekronisan.
kemiskinan pada anak-anak juga akan berdampak kepada perlambatan perkembangan IQ anak, prestasi pendidikan, dan rendahnya produktivitas ketika mereka dewasa sebagaimana terukur dengan rendahnya upah dan jam kerja mereka. Bahkan, mereka pun akan kehilangan akses untuk mendapatkan penghidupan yang layak yang pada gilirannya akan semakin menambah beban ketergantungan kepada orang lain. Implikasinya, dengan tingginya tingkat deprivasi ekonomi yang dialami anak-anak akan menyebabkan lestarinya kemiskinan ketika mereka dewasa nantinya.
Kemiskinan yang menyebabkan anak bekerja pada usia dini berdampak negatif  pada kondisi fisik, mental dan intelektual mereka. Usia dini yang dimaksud disini adalah golongan umur kurang dari lima tahun hingga 16 tahun. Dampak negatif utama yang ditimbulkan adalah pada tingkat kecerdasan mereka. Sebagian besar tenaga kerja anak umumnya tidak lagi sekolah atau bahkan tidak pernah sekolah dengan alasan tidak mampu sehingga mereka harus mencari nafkah demi membantu keluarga. Dikarenakan hal tersebut, anak yang bekerja memiliki tingkat kecerdasan yang tergolong di bawah rata-rata dan terbelakang. Esensi yang timbul pada mereka berada diwilayah kerentanan dan berada pada kondisi tidak berdaya. Kebutuhan dasar menjadi tujuan utama yang perlu ditutupi sehari-harinya. Penghasilan yang rendah akan ditujukan hanya untuk pemenuhan makan, bukan asupan gizi yang seimbang apalagi untk biaya pendidikan. Komunitas yang lebih dikenal kaum marginal ini memiliki beberapa ciri-ciri yang memiliki karakteristik hampir sama. Akan lebih gampang mengindentifikasi golongan ini di daerah wilayah padat penduduk. Baik kota besar maupun kota kecil golongan ini akan semakin terdesak dan terkonsentrasi didaerah yang dianggap bisa menerima keadaan dan kemampuan mereka.
Pertumbuhan fisik yang tidak maksimal, kondisi kesehatan yang rendah, pendidikan yang tidak terarah praktis membentuk anak-anak berkembang seadanya. Kerasnya perlakuan yang diterima anak-anak secara psikologis bisa mengajari anak untuk melakukan hal negatif mengingat sifat anak yang suka meniru apa yang dilihatnya.

Walupun tidak sepenuhnya berpengaruh, kemiskinan juga dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan fisik dan kemungkinan juga mengalami penyalahgunaan fisik akibat tekanan yang dilakukan oleh orang tuanya atau pihak-pihak lain yang memang sengaja ingin menyalahgunakan mereka. Kerasnya hidup yang harus mereka jalani menyebabkan mereka dituntut untuk dewasa sebelum waktunya. Dampak negatif pada pertumbuhan fisiknya juga berkaitan dengan kemiskinan yang mereka derita. Salah satu masalah yang paling sering menimpa anak-anak dalam keluarga miskin adalah kekurangan gizi dan hal ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan mereka. Bahkan tidak jarang kekurangan gizi ini  beujung pada kematian. Beban yang begitu besar diberikan pada mereka dalam usia yang masih sangat muda juga sangat berpengaruh pada kondisi psikologi mereka. Terkadang masalah tersebut membuat mereka menjadi rendah diri dalam bergaul di lingkungan sosial mereka. Hal tersebut dikarenakan waktu yang mereka miliki untuk bermain dan bersosialisasi dengan anak seusia merekapun berkurang karena kewajiban baru yang mereka miliki, yaitu mencari nafkah.
Program-program berkaitan masalah anak-anak dalam kemiskinan
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia terlihat dari  sulitnya masyarakat  dalam memenuhi kebutuhan yang bersifat primer, seperti sandang, pangan dan papan.  Kebutuhan hidup yang semakin banyak, harga-harga yang terus melonjak diperparah dengan sulitnya mendapat pekerjaan dan upah yang didapatpun tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan  menjadi penyebab utama kemiskinan di Indonesia.  Ironisnya, anak-anak pun ikut merasakan dampak dari kemiskinan ini. Demi membantu memenuhi nafkah keluarga, banyak anak-anak pada usia sekolah atau bahkan usia prasekolah yang rela mengorbankan masa kecil mereka untuk bekerja. Bahkan tidak jarang anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah.  Bekerja di usia dini ini menimbulkan dampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan intelektual mereka. Untuk menaggulangi masalah tersebut maka pemerintah dan beberapa pihak yang peduli terhadap masalah ini membuat beberapa program seperti BLT, PKH, BOS dan orang tua asuh.


Sebenarnya sudah cukup banyak program-program yang dilakukukan pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan yang mengancam anak-anak. Program-program itu adalah Program Keluarga Harapan (PKH),Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).(Abidin). Pada PKH, rumah tangga miskin diberi uang tunai sama dengan program BLT, tapi dalam PKH ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uang tunai tersebut hanya diberikan jika anak-anak usia sekolah dalam keluarga tersebut benar-benar masih bersekolah. Sasaran PKH cukup jelas, yaitu agar anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin terjamin haknya untuk memperoleh pendidikan sampai sekolah menengah atas. Dengan pendidikan yang memadai diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan yang terjadi pada orang tua dan keluarganya sehingga tidak berlanjut ke anak-anak generasi berikutnya. Berbeda dengan PKH yang bentuk bantuannya berupa uang tunai, dana BOS adalah keringanan atau pembebasan total dari uang sekolah, uang buku pelajaran dan sebagainya. Dengan dana BOS seharusnya sekolah-sekolah negeri tingkat SD dan SLTP bisa menerapkan pendidikan gratis.  Selain BOS dan PKH, terdapat juga program-program lain seperti Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA), dan masih banyak gerakan-gerakan lainnya yang dilakukan baik oleh pemerintah atupun pihak-pihak diluar pemerintah.
Sayangnya, program-program tersebut belum dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Walaupun banyak penyimpangan yang terjadi, keberadaan program tersebut masih sangat diharapkan oleh masyarakat untuk  menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia, sehingga juga dapat mengurangi bahkan menuntaskan jumlah anak-anak yang putus sekolah demi mencari nafkah bagi keluarganya. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan program PKH dan BOS yang sudah ada. Adakan evaluasi pada program-program tersebut. Selain itu program pengentasan kemiskinan berupa program-program yang membuat masyarakat lebih produktif lagi, bukan hanya sekedar memberi mereka bantuan-bantuan yang justru membuat mereka bergantung pada pemerintah.



Satu hal yang patut direnungkan atas kejadian seperti ini pemahaman bahwa perlu mempertajam kepekaan kita terhadap lingkungan sosial tentang kemungkinan adanya kelompok miskin yang memerlukan uluran tangan atau sentuhan pemberdayaan untuk menggiring mereka keluar dari zona kemiskinan. Kepekaan yang diharapkan menyertai para petinggi negara ketika memubat kebijakan menyangkut khalayak ramai. Beberapa cara yang ditempuh oleh kelompok pemerhati anak mencoba memberikan bantuan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui asupan makanan padat gizi layak dikedepankan. Tentunya pemberian nutrisi dengan kontrol pertumbuhan anak melalui pengukuran gizi akan bisa mengatrol pertumbuhan anak agar tetap sehat. Berbicara tentang inplementasi cara seperti ini yang paling sering dilakukan terhaap warga miskin. Pemberian nutrisi secara teratur nyata bisa membantu anak mencapai pertumbuhan maksimal. Dibeberapa kantong-kantong komunitas keluarga miskin memerlihatkan ada kemajuan signifikan setelah mendapat asupan gizi. Asupan gizi seperti ini sangat efektif melihat pertumbuhan jasmani dan kemampuan berpikir khususnya mempersiapkan anak-anak ini memasuki dunia pendidikan. Beberapa cara yang diusulkan sebagai usaha pengentasan kemiskinan:
  1. Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
  2. Bantuan terhadap keadaan individu melalui kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja dan lain-lain.
  3. Cara menghilangkan kemiskinan juga dilakukan melalui pertisipan bagi kaum lemah. Caranya degan memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin. Cara ini di negara sejahtera dilakukan dengan memberikan bantuan kepada kelompok yang lebih miskin seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan atau keadaan yang membuat orang miskin seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Dalam upaya mengentaskan dan memutuskan mata rantai kemiskinan, salah satu titik berat yang harus diberikan perhatian yang serius adalah anak-anak. Pemerintah seharusnya bisa menjamin dan memenuhi hak-hak mereka. Alokasi anggaran untuk kepentingan publik juga seharusnya lebih berpihak pada pembangunan generasi penerus dan diarahkan untuk memenuhi hak-hak anak dalam rangka mengembangkan potensi diri serta memberikan bekal kemampuan untuk masa depan mereka. Penghematan anggaran juga sepatutnya dilakukan oleh para wakil rakyat jika memang mereka benar-benar serius dan tulus mewakili rakyat dan menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat, termasuk anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, mengingat masih begitu banyak dan akan lebih banyak lagi barisan anak-anak yang harus ditolong akibat semakin kerasnya deraan kehidupan ekonomi yang semakin memprihatinkan akhir-akhir ini.
Terlebih lagi, kita harus menyadari dan merenungkan bahwa anak-anak merupakan titipan Sang Khalik yang harus kita jaga dan rawat dengan baik. Oleh karenanya, upaya pengurangan kemiskinan juga harus difokuskan pada anak-anak dengan menyediakan sarana sosial dasar (pendidikan dan kesehatan gratis) dengan kualitas yang baik bagi anak-anak yang merupakan kunci bagi mereka untuk membangun kapabilitas dasar mereka dalam rangka menjalani kehidupan dengan lebih bermartabat dan juga untuk menjamin kualitas generasi penerus keberlangsungan dan keberlanjutan hidup bangsa ini.


Remaja masa kini

pengertian & faktor penyebab kenakalan remaja

Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll

Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja

.
- Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
- Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
- Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
- Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
- Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
-dll
Itulah yang dapat saya paparkan tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja sampai dengan Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Masukan-masukan sangat diterima sebagai bahan perbaikan dari artikel ini, karena mungkin banyak terdapat kekurangan di sana-sini.
Referensi :
1. http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
2. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
3. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
4. http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html

Di posting Oleh http://cahyadi-cucu.blogspot.com
Saya Hanya Mencontoh agar dimana masa remaja,Masa yg berbuat Hal positif





Data data berorganisasi di smp pgri pondok gede



SABUTAN PELANTIKAN OSIS PGRI PONDOK GEDE

Assalamu'alaikum wr. wb.

Yang terhormat kepala SMP PGRI Pondok Gede, Ibu Tati Kustini M.pd
Yang saya hormati Bapak Maman Supratman Sebagai sesepu SMP PGRI
Yang saya hormati Guru-guru dan staff Tata usaha beserta karyawan yg saya tidak bisa Sebutkan namanya 1 per 1 
Dan teman” yg saya sayangi

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, Sehingga Pada hari ini kita dapat mengikuti acara PELANTIKAN OSIS Tahun 2013/2014 dalam keadaan sehat wal’afiat…..

saya atas nama seluruh OSIS lama mengucapkan selamat Atas terpilihnya OSIS baru,



saya atas nama seluruh OSIS mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Kepala

Sekolah dan Guru-guru karena saya  diperkenakan Menjadi Pengurus Osis.


Sungguh banyak yang saya kenang sebagi Ketua OSIS, Susah,Senang, Dan duka Kita Hadapi Bersama Teman-teman Osis



Kegiatan yg paling saya sukai adalah

membuat orang terseyum bersama kawand saya


keluhan saya sebagai ketua osis yaitu

Susah untuk mencari jalan keluar dari suatu permasalahan sepele

Dan inget Buat osis Tahun ini
Setiap Masalah Hadapi saja walaupun sesulit apapun

kalau kalian Kompak pasti Selesai.



Do’a dari saya Dan Kawan-kawan Osis Tahun Lalu

Semoga Osis Tahun ini menjadi lebih baik lagi

Semoga bisa melaksanakan kegiatan osis dan tidak mengganggu blajar


Hindari mengeluh setiap hari

Ikhlaskan hati ini Dengan sepenuh hat

 Bersyukurlah setiap hari

Lakukan Setiap hari

“Karna Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan…..”

”Sesungguhnya Sesudah Kesulitan ada kemudahan…. “(QS. Al- Insyirah : 5-6)





Mungkin Cukup sekian Yang Dapat kami sampainkan.



cukup sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf, karena kesalahan adalah milik saya dan kelebihan datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala

Wabilahitaufik walhidayah wassalamu’alaikum wr.wb


 STUKTUR OSIS SMP PGRI 

Ketua           : Akhmad Fajar
Sekretaris  : Astrid Carolina
Bendahara : Tasya Salsabila

BIDANG KEROHANIAN
  1. SEKSI KEGIATAN HARI BESAR ( PAGI & SIANG )
  2. SEKSI AMAL ( PAGI & SIANG )                        
BIDANG KEORGANISASIAN
  1. SEKSI MOPDB/MOS
  2. SEKSI LDKS
  3. SEKSI UPACARA
 BIDANG KESENIAN dan OLAHRAGA
  1. SEKSI MADING
  2. SEKSI CALSS MEETING
  3. SEKSI JASMANI







                               PROPOSAL KEGIATAN CLASSMEETING 
                                              SEMESTER GANJIL 
                                  TAHUN PELAJARAN 20012/2013



















 




















SMP PGRI PONDOK GEDE






 SMP PGRI PONDOK GEDE
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) 2012-2013
    PROPOSAL KEGIATAN CLASSMEETING
           Jln.Masjid Al – ihsan Jatiwaringin No.1 Pondok Gede , Telp (021) 8487530

 




I. LATAR BELAKANG

            Selama hampir enam bulan para siswa melakukan aktifitas belajar di dalam kelas yang sudah merupakan rutinitas sehari-hari para siswa, maka tibalah saatnya mereka untuk menerima hasil belajar mereka yang akan didapat setelah melalui tes atau ujian evaluasi yang diadakan pada akhir semester. Pada akhir semester itu mereka akan menerima buku laporan yang berisi nilai-nilai yang mereka peroleh selama melakukan aktifitas belajar di sekolah yang sudah mereka tempuh selama hampir enam bulan itu.

Dalam rangka menyambut datangnya hari pembagian rapor siswa dan libur semester gasal yang sudah hampir tiba itu, maka sekolah akan mengadakan sebuah kegiatan untuk mengisi hari-hari kosong yang biasanya kurang digunakan secara efektif baik oleh para guru maupun para siswa itu sendiri.
Kegiatan itu dinamakan class meeting yang biasanya diisi dengan beberapa pertandingan olahraga. Diharapkan kegitan ini dapat mengisi waktu luang yang ada pada setiap akhir semester sebelum pembagian rapor dan libur semester. Juga semoga nantinya semua siswa bisa mengambil makna dari setiap kegiatan yang akan mereka lakukan dalam class meeting ini.

II.TUJUAN

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah :

1.  Untuk meningkatkan rasa solidaritas siswa dan siswi.
2.  Sebagai sarana refreshing pasca ulangan semester ganjil.
3.  Untuk menggali potensi dan bakat yang ada pada diri masing-masing siswa dan siswi.
4.  Memotivasi siswa untuk menggali bakat dan minat.
5.  Menyambung ikatan silaturrahmi antar siswa.
6.  Menumbuhkan sportifitas seluruh siswa.



III. PESERTA KEGIATAN

Peserta Kegiatan Classmeeting ini adalah seluruh siswa-siswi SMP PGRI Pondok Gede





IV. MACAM KEGIATAN


1.Technical meeting
Dilaksanakan pada:
Hari/tgl : Senin, 20 Desember 2012
Tempat : SMP PGRI pondok Gede
Dan diikiuti oleh masing-masing perwakilan kelas

2. Kegiatan class meeting
Dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 22 Desember 2012. Bertempat di sekitar SMP PGRI Pondok Gede. Dan lomba-lomba yang akan diadakan adalah:


·       Pertandingan Olahraga

No
Jenis Pertandingan
Peserta Tanding
Penanggung Jawab
2
Futsal
Putra/putri

3
Badminton
Putra


·       Perlombaan Seni dan Sastra

No
Jenis Perlombaan
Peserta Lomba
Penanggung Jawab
1
Dekor Kelas
Setiap Kelas

2
Paduan Suara
Putra/putri



V. SUSUNAN PANITIA

Terlampir

VI. ANGGARAN DANA

Terlampir

VII. JADWAL KEGIATAN

Terlampir







VIII. PENUTUP


Akhirnya kami berdo’a kepada Allah SWT, semoga apa yang telah direncanakan bisa terlaksana dengan baik.
Demikian proposal ini kami buat, dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.


                                                                                   
                                                                                                 Bekasi, 17 Desember 2012




Ketua Panitia                                                                                      Sekretaris



           (Akhmad Fajar)                                                                                (Hema Diana)



                                                            Mengetahui




                                                          (Admar Kupli S.pd.)























Lampiran V

SUSUNAN PANITIA KEGIATAN CLASSMEETING
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 20012/2013




Penanggung Jawab : Admar Kupli S.pd.
Koordinator                          : Pembina OSIS
Ketua                                     : Akhmad Fajar
Wakil Ketua                          : Hema Diana
Sekretaris                             : Eber
Bendahara                            : Maria
                                                  

Seksi-Seksi :

I.             Seksi Acara                : Risky
II.           Seksi Perlengkapan   : Dinda
III.          Seksi Konsumsi        : Shavira
IV.          Seksi Dokumentasi    : Novie
V.            Seksi Transportasi     : Hafis
VI.          Seksi Humas            : Moza
















Lampiran VI

RINCIAN PENGGUNAAN ANGGARAN DANA SEKOLAH UNTUK
KEGIATAN CLASS MEETING SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 20012/2013

PEMASUKAN
Dana Sekolah/Anggaran Komite Untuk OSIS Rp 445.000,-

Total Pemasukan Rp 445.000,-




PENGELUARAN
1.  Perlengkapan
§ Bola futsal             2            =          Rp. 10.000,-
§ Kock          1 pack              =          Rp. 15.000,-
§ Pluit                       2           =          Rp. 5.000,-
§ Papan score                        =         Rp. 10.000,-

2.   Konsumsi

·       Snack Juri 11 X Rp 5.000,-                     = Rp 55.000,-
·       Snack guru dan Wasit  10 X Rp 5.000,-    = Rp 50.000,-

3.   Hadiah
Juara I
            10 X Rp 25.000,-          = Rp 250.000,-
Juara II
5 X Rp 10.000,-               = Rp 50.000,-


Total pengeluaran Rp 445.000,-





















RINCIAN PENGGUNAAN ANGGARAN DANA KAS ORGANISASI DAN SUMBANGAN SISWA UNTUK KEGIATAN CLASS MEETING SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 20012/2013

PEMASUKAN

Sumbangan Siswa Siswi SMP PGRI
420 X Rp 3.000,-          Rp. 1.260.000,-
KAS OSIS                              Rp. 100.000,-

     Total Pemasukan Rp. 1.360.000,-




PENGELUARAN
1.  Kesekretariatan
·       Surat menyurat        Rp. 20.000,-
·       Proposal                  Rp. 10.000,-
2.   Konsumsi
·      Konsumsi peserta lomba
35 x @ 12/kelas x Rp 2.000,-     = Rp. 820.000,-

3.   Dokumentasi                            Rp. 10.000,-

4.   Transportasi                             Rp. 10.000,

5.   Hadiah
Top Score                                 Rp 15.000,-
Suporter Terheboh                     Rp 15.000,-
Juara Umum                             Rp 20.000,-

6.   Biaya Tak Terduga                     Rp 30.000,-

Total pengeluara  = Rp. 950.000,-
























Lampiran VII

JADWAL KEGIATAN KEGIATAN CLASSMEETING
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

No
Hari/Tanggal
Pukul
Kegiatan
1
Senin, 19 Desermber 20012
07.30 s.d 07.45
07.45 s.d 08.00
08.00 s.d 11.30

Kumpul di Lapangan (Absensi)
Ganti Pakaian
Pertandingan Badminton Dan Futsal Putra-Putri

2
Selasa, 20 Desember 2012
07.30 s.d 07.45
07.45 s.d 08.00
08.10 s.d 10.00

10.10 s.d 12.10
Kumpul di Lapangan (Absensi)
Persiapan perlombaan
Lomba  Penilaian Dekor Kelas,Penilaian Paduan Suara, Perempat Final Lomba Badminton, dan Futsal Putra-Putri
3
Rabu, 21 Desember 2012
07.30 s.d 07.45
08.00 s.d 08.10
08.10 s.d 12.00

Kumpul Dilapangan(Absensi)
Persiapan Lomba
Semi Final Lomba Badminton, Dan Futsal Putra-Putri
4



Kamis, 22 Desember 2012


07.30 s.d 07.45
07.45 s.d 08.00
08.00 s.d 09.30

09.45 s.d 11.00 11.45 s.d 12.00
Kumpul Dilapangan(Absensi)
Persiapan Lomba
Perebutan juara 3 Lomba  Badminton, dan Futsal Putra-Putri
Final Lomba  Badminton,
Final Lomba Futsal Putra-Putri








DAFTAR KONSULTASI

TANGGAL
NAMA
PARAF
Sabtu, 1 Desember 2012
ADMAR KUPLI S.pd.

Selasa, 3 Desember 2012
ADMAR KUPLI S.pd.

Kamis, 6 Desember 2012
ADMAR KUPLI S.pd.