Siapapun mereka yg mengenal kita ataupun tidak
kata orang si tak kenal maka tak sayang
jika anda ingin mengetahui kegiatan osis smp kami
kunjungi saja https://www.facebook.com/pages/Osis-smp-Pgri-Pondok-Gede
Kami akan Menerima pertanyaan,dan saran dari kalian semua
Tanks to My Friends
Good Luck :)
SMP PGRI PONDOK GEDE BEKASI JL. Masjid Nurul Ihsan No 1 Jatiwaringin Pondok Gede Telp : (0210 8487530 / 081319924978)
Senin, 06 Januari 2014
Kamis, 26 September 2013
Dampak Kemiskinan Terhadap Kehidupan Anak-anak di Indonesia
Dampak Kemiskinan Terhadap Kehidupan Anak-anak di Indonesia
Kemiskinan seakan menjadi sebuah kata yang akrab di telinga bangsa Indonesia. Dahulu, selalu dikatakan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya, makmur, dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang amat besar tidaklah salah, tetapi kekayaan sumberdaya itu tidak diseratai dengan kayanya kualitas dari sumberdaya manusianya. Kita, sebagai bangsa Indonesia selama ini tidak tahu bagaimana memanfaatkan sumberdaya dengan baik. Kemiskinan yang terjadi Indonesia lebih mengacu kepada keadaan berupa kekurangan hal-hal yang berkaitan terhadap pemenuhan kebutuhan yang bersifat primer, seperti sandang, pangan dan papan. Masalah kemiskinan ini mempengaruhi banyak hal, diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan yang tidak kalah penting kemiskinan berdampak pada perampasan hak-hak anak. Bukan hal baru lagi jika kita melihat anak-anak usia sekolah atau bahkan usia prasekolah harus berjuang hidup di jalan-jalan lalu lintas di Indonesia. Tidak jarang diantara anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah. Semua itu mereka lakukan atas alasan ekonomi, demi membantu orang tua mereka. Hal ini sangatlah memprihatinkan, karena kemiskinan yang menimpa anak-anak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap perkembangan anak-anak itu sendiri.
Kemiskinan akan terus berlanjut ketika anak-anak itu beranjak dewasa, dan terjebak dalam mata rantai kemiskinan, sehingga mereka tidak mampu memberikan yang terbaik bagi keturunan mereka, dan menyebabkan anak-anak mereka bernasib sama dengan mereka. Kemiskinan di Indonesia berdampak pada perubahan kehidupan anak. Peran anak dalam keluarga miskin bukan hanya menjaga nama baik keluarga, tetapi mereka juga ikut mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga miskin tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan pada diri pekerja anak usia dini ini berupa terhambatnya perkembangan fisik, mental dan terutama pada tingkat berfikir mereka, karena pada kenyataan yang dapat kita lihat pada masyarakat sekitar kita, sebagian anak yang bekerja terpaksa putus sekolah.
Hubungan antara kemiskinan dan kehidupan anak
Sudah bukan hal baru lagi jika kita melihat di jalan-jalan
kota-kota besar anak-anak usia sekolah atau bahkan pra-sekolah yang
masih tergolong anak usia dini bekerja demi bertahan hidup. Bahkan
tidak sedikit diantara mereka yang putus sekolah. Faktor utama yang
menyebabkan fenomena pada pekerja anak usia dini ini adalah ekonomi.
“Berdasarkan Konvensi PBB mengenai Hak-Hak Anak tahun 1989, ada
sejumlah hak anak yang seharusnya bisa dijamin dan dipenuhi oleh
Negara, yakni setiap anak memiliki hak untuk dilahirkan, untuk
memiliki nama dan kewarganegaraan, untuk memiliki keluarga yang
menyayangi dan mengasihi, untuk hidup dalam komunitas yang aman,
damai dan lingkungan yang sehat untuk mendapatkan makanan yang cukup
dan tubuh yang sehat dan aktif, untuk mendapatkan pendidikan yang
baik dan mengembangkan potensinya untuk diberikan kesempatan bermain
waktu santai, untuk dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi,
kekerasan dan dari bahaya. Mereka juga berhak untuk dipertahankan dan
diberikan bantuan oleh pemerintah dan hak untuk bisa mengekpresikan
pendapat sendiri.Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Jelas, mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab, mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Bagaimana seorang penarik becak misalnya, yang memiliki anak cerdas bisa mengangkat dirinya dari kemiskinan, ketika biaya untuk sekolah saja sudah sangat mencekik leher. Sementara anak-anak orang yang berduit bisa bersekolah di perguruan-perguruan tinggi ternama dengan fasilitas lengkap. Jika ini yang terjadi, sesungguhnya negara sudah melakukan “pemiskinan struktural” terhadap rakyatnya.
Lahir dan hidup menjadi miskin pasti bukan mimpi siapapun. Namun, pada kenyataannya status miskin hampir disandang oleh setengah penduduk Indonesia. Kebutuhan yang semakin banyak, harga-harga yang semakin melambung tinggi serta sulitnya mendapat pekerjaan dan upah yang tidak sesuai dengan pekerjaan menjelma menjadi permasalahan utama yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi yang sulit khususnya bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk berkembang dikarenakan tidak adanya dukungan keahlian. Ironisnya tidak hanya orang dewasa yang merasakan dampak dari kemiskinan ini, anak-anak pun ikut merasakan dampak minimnya dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar di keluarga mereka. Kemiskinan yang melanda orang tua mereka akan berpengaruh besar pada kehidupan anak-anak, dan hak-hak mereka menjadi terampas. Mereka yang seharusnya mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak serta masa kecil yang bahagia, terpaksa harus berkorban demi satu alasan, yaitu ekonomi. Jika melihat lebih jauh fenomena kemiskinan di depan mata, kita dapat melihat bahwa semakin banyak anak usia sekolah atau bahkan pada tingkatan usia balita yang sudah harus berjuang hidup di jalanan sebagai dampak dari kemiskinan akhir-akhir ini. Juga hampir bisa dipastikan, masa depan mereka akan terenggut karenanya.
Dampak yang ditimbulkan pada anak
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia mengarah kepada kesulitan
masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan primer mereka, dan juga
kesulitan mereka dalam mendapatkan kehidupan yang layak .Kemiskinan
yang terjadi di Indonesia tidak hanya memberikan dampak negatif pada
orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Dampak yang terjadi pada anak
justru lebih berbahaya daripada yang timbul pada orang tua, karena
pada anak dampak tersebut menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Hak mereka untuk memperoleh pendidikan dan masa kecil yang bahagia,
berkualitas dan yang layak didapatkan oleh anak-anak menjadi terampas
karena kondisi ekonomi keluarga. Kemiskinan yang membelit keluarga
mereka membuat peran mereka dalam keluargapun bergeser, karena mereka
menjadi ikut berperan dalam memenuhi nafkah keluarga. Fenomena
anak-anak usia dini yang bekerja di Indonesia juga berpengaruh pada
jumlah anak-anak yang putus sekolah. Hal ini dikarenakan sebagian
besar dari keluarga miskin tidak mampu membiayai anak-anak mereka
untuk sekolah, sehingga mereka terpaksa putus sekolah untuk bekerja
dan dengan berbagai alasan. Fakta tersebut sangat memprihatinkan,
mengingat merekalah adalah penerus bangsa ini nantinya.Anak-anak merupakan kelompok umur yang paling parah didera oleh kemiskinan dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Kemiskinan yang menimpa anak-anak akan menyebabkan kerusakan jangka panjang, baik terhadap perkembangan mental maupun fisiknya. Hal ini pada gilirannya akan terus berlanjut pada generasi selanjutnya ketika mereka menjadi orang dewasa yang tetap terjebak dalam mata rantai kemiskinan dan tidak mampu memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Kemiskinan pun akan terus berlanjut seakan tanpa batas bagi mereka. Lebih jauh, kemiskinan bagi anak-anak akan membawa sejumlah konsekuensi negatif, antara lain terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif (antara lain kemampuan membaca), dan terganggunya fungi sosio-emosional yang menyebabkan penyimpangan perilaku dan depresi. Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan juga kemungkinan akan mengalami penyalahgunaan secara fisik oleh orang tuanya yang hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan akibat kesengsaraan secara ekonomi. Insiden, durasi, dan kekronisan.
kemiskinan pada anak-anak juga akan berdampak kepada perlambatan perkembangan IQ anak, prestasi pendidikan, dan rendahnya produktivitas ketika mereka dewasa sebagaimana terukur dengan rendahnya upah dan jam kerja mereka. Bahkan, mereka pun akan kehilangan akses untuk mendapatkan penghidupan yang layak yang pada gilirannya akan semakin menambah beban ketergantungan kepada orang lain. Implikasinya, dengan tingginya tingkat deprivasi ekonomi yang dialami anak-anak akan menyebabkan lestarinya kemiskinan ketika mereka dewasa nantinya.
Kemiskinan yang menyebabkan anak bekerja pada usia dini berdampak negatif pada kondisi fisik, mental dan intelektual mereka. Usia dini yang dimaksud disini adalah golongan umur kurang dari lima tahun hingga 16 tahun. Dampak negatif utama yang ditimbulkan adalah pada tingkat kecerdasan mereka. Sebagian besar tenaga kerja anak umumnya tidak lagi sekolah atau bahkan tidak pernah sekolah dengan alasan tidak mampu sehingga mereka harus mencari nafkah demi membantu keluarga. Dikarenakan hal tersebut, anak yang bekerja memiliki tingkat kecerdasan yang tergolong di bawah rata-rata dan terbelakang. Esensi yang timbul pada mereka berada diwilayah kerentanan dan berada pada kondisi tidak berdaya. Kebutuhan dasar menjadi tujuan utama yang perlu ditutupi sehari-harinya. Penghasilan yang rendah akan ditujukan hanya untuk pemenuhan makan, bukan asupan gizi yang seimbang apalagi untk biaya pendidikan. Komunitas yang lebih dikenal kaum marginal ini memiliki beberapa ciri-ciri yang memiliki karakteristik hampir sama. Akan lebih gampang mengindentifikasi golongan ini di daerah wilayah padat penduduk. Baik kota besar maupun kota kecil golongan ini akan semakin terdesak dan terkonsentrasi didaerah yang dianggap bisa menerima keadaan dan kemampuan mereka.
Pertumbuhan fisik yang tidak maksimal, kondisi kesehatan yang rendah, pendidikan yang tidak terarah praktis membentuk anak-anak berkembang seadanya. Kerasnya perlakuan yang diterima anak-anak secara psikologis bisa mengajari anak untuk melakukan hal negatif mengingat sifat anak yang suka meniru apa yang dilihatnya.
Walupun tidak sepenuhnya berpengaruh, kemiskinan juga dapat menyebabkan terlambatnya pertumbuhan fisik dan kemungkinan juga mengalami penyalahgunaan fisik akibat tekanan yang dilakukan oleh orang tuanya atau pihak-pihak lain yang memang sengaja ingin menyalahgunakan mereka. Kerasnya hidup yang harus mereka jalani menyebabkan mereka dituntut untuk dewasa sebelum waktunya. Dampak negatif pada pertumbuhan fisiknya juga berkaitan dengan kemiskinan yang mereka derita. Salah satu masalah yang paling sering menimpa anak-anak dalam keluarga miskin adalah kekurangan gizi dan hal ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan mereka. Bahkan tidak jarang kekurangan gizi ini beujung pada kematian. Beban yang begitu besar diberikan pada mereka dalam usia yang masih sangat muda juga sangat berpengaruh pada kondisi psikologi mereka. Terkadang masalah tersebut membuat mereka menjadi rendah diri dalam bergaul di lingkungan sosial mereka. Hal tersebut dikarenakan waktu yang mereka miliki untuk bermain dan bersosialisasi dengan anak seusia merekapun berkurang karena kewajiban baru yang mereka miliki, yaitu mencari nafkah.
Program-program berkaitan masalah anak-anak dalam
kemiskinan
Kemiskinan yang terjadi di Indonesia terlihat dari sulitnya
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang bersifat primer,
seperti sandang, pangan dan papan. Kebutuhan hidup yang semakin
banyak, harga-harga yang terus melonjak diperparah dengan sulitnya
mendapat pekerjaan dan upah yang didapatpun tidak sesuai dengan
pekerjaan yang dilakukan menjadi penyebab utama kemiskinan di
Indonesia. Ironisnya, anak-anak pun ikut merasakan dampak dari
kemiskinan ini. Demi membantu memenuhi nafkah keluarga, banyak
anak-anak pada usia sekolah atau bahkan usia prasekolah yang rela
mengorbankan masa kecil mereka untuk bekerja. Bahkan tidak jarang
anak-anak tersebut terpaksa putus sekolah. Bekerja di usia dini
ini menimbulkan dampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan
intelektual mereka. Untuk menaggulangi masalah tersebut maka
pemerintah dan beberapa pihak yang peduli terhadap masalah ini
membuat beberapa program seperti BLT, PKH, BOS dan orang tua asuh.Sebenarnya sudah cukup banyak program-program yang dilakukukan pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan yang mengancam anak-anak. Program-program itu adalah Program Keluarga Harapan (PKH),Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).(Abidin). Pada PKH, rumah tangga miskin diberi uang tunai sama dengan program BLT, tapi dalam PKH ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uang tunai tersebut hanya diberikan jika anak-anak usia sekolah dalam keluarga tersebut benar-benar masih bersekolah. Sasaran PKH cukup jelas, yaitu agar anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin terjamin haknya untuk memperoleh pendidikan sampai sekolah menengah atas. Dengan pendidikan yang memadai diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan yang terjadi pada orang tua dan keluarganya sehingga tidak berlanjut ke anak-anak generasi berikutnya. Berbeda dengan PKH yang bentuk bantuannya berupa uang tunai, dana BOS adalah keringanan atau pembebasan total dari uang sekolah, uang buku pelajaran dan sebagainya. Dengan dana BOS seharusnya sekolah-sekolah negeri tingkat SD dan SLTP bisa menerapkan pendidikan gratis. Selain BOS dan PKH, terdapat juga program-program lain seperti Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA), dan masih banyak gerakan-gerakan lainnya yang dilakukan baik oleh pemerintah atupun pihak-pihak diluar pemerintah.
Sayangnya, program-program tersebut belum dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Walaupun banyak penyimpangan yang terjadi, keberadaan program tersebut masih sangat diharapkan oleh masyarakat untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia, sehingga juga dapat mengurangi bahkan menuntaskan jumlah anak-anak yang putus sekolah demi mencari nafkah bagi keluarganya. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan program PKH dan BOS yang sudah ada. Adakan evaluasi pada program-program tersebut. Selain itu program pengentasan kemiskinan berupa program-program yang membuat masyarakat lebih produktif lagi, bukan hanya sekedar memberi mereka bantuan-bantuan yang justru membuat mereka bergantung pada pemerintah.
Satu hal yang patut direnungkan atas kejadian seperti ini pemahaman bahwa perlu mempertajam kepekaan kita terhadap lingkungan sosial tentang kemungkinan adanya kelompok miskin yang memerlukan uluran tangan atau sentuhan pemberdayaan untuk menggiring mereka keluar dari zona kemiskinan. Kepekaan yang diharapkan menyertai para petinggi negara ketika memubat kebijakan menyangkut khalayak ramai. Beberapa cara yang ditempuh oleh kelompok pemerhati anak mencoba memberikan bantuan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui asupan makanan padat gizi layak dikedepankan. Tentunya pemberian nutrisi dengan kontrol pertumbuhan anak melalui pengukuran gizi akan bisa mengatrol pertumbuhan anak agar tetap sehat. Berbicara tentang inplementasi cara seperti ini yang paling sering dilakukan terhaap warga miskin. Pemberian nutrisi secara teratur nyata bisa membantu anak mencapai pertumbuhan maksimal. Dibeberapa kantong-kantong komunitas keluarga miskin memerlihatkan ada kemajuan signifikan setelah mendapat asupan gizi. Asupan gizi seperti ini sangat efektif melihat pertumbuhan jasmani dan kemampuan berpikir khususnya mempersiapkan anak-anak ini memasuki dunia pendidikan. Beberapa cara yang diusulkan sebagai usaha pengentasan kemiskinan:
- Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin.
- Bantuan terhadap keadaan individu melalui kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja dan lain-lain.
- Cara menghilangkan kemiskinan juga dilakukan melalui pertisipan bagi kaum lemah. Caranya degan memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin. Cara ini di negara sejahtera dilakukan dengan memberikan bantuan kepada kelompok yang lebih miskin seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan atau keadaan yang membuat orang miskin seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Terlebih lagi, kita harus menyadari dan merenungkan bahwa anak-anak merupakan titipan Sang Khalik yang harus kita jaga dan rawat dengan baik. Oleh karenanya, upaya pengurangan kemiskinan juga harus difokuskan pada anak-anak dengan menyediakan sarana sosial dasar (pendidikan dan kesehatan gratis) dengan kualitas yang baik bagi anak-anak yang merupakan kunci bagi mereka untuk membangun kapabilitas dasar mereka dalam rangka menjalani kehidupan dengan lebih bermartabat dan juga untuk menjamin kualitas generasi penerus keberlangsungan dan keberlanjutan hidup bangsa ini.
Diambil dari :
http://kanvasinspirasiq.wordpress.com
Remaja masa kini
pengertian & faktor penyebab kenakalan remaja
Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH adalah :
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- reaksi frustasi diri
- gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- kurangnya pengawasan dari orang tua
- dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- dasar-dasar agama yang kurang.
- tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- masalah yang dipendam
- keluarga broken home
- pengaruh kawan sepermainan
-dll
Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja :
- membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
-dll
Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja
.- Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
- Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
- Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
- Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
- Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
-dll
Itulah yang dapat saya paparkan tentang kenakalan remaja, mulai dari pengertian kenakalan remaja, Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja, Contoh / Jenis-jenis Kenakalan remaja sampai dengan Tips untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Masukan-masukan sangat diterima sebagai bahan perbaikan dari artikel ini, karena mungkin banyak terdapat kekurangan di sana-sini.
Referensi :
1. http://psikonseling.blogspot.com/2010/02/pengertian-kenakalan-remaja.html
2. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa7c5.dir/doc.pdf
3. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12915
4. http://subandowo.blogspot.com/2008/08/kenakalan-remaja.html
Di posting Oleh http://cahyadi-cucu.blogspot.com
Saya Hanya Mencontoh agar dimana masa remaja,Masa yg berbuat Hal positif
Data data berorganisasi di smp pgri pondok gede
SABUTAN PELANTIKAN OSIS PGRI PONDOK GEDE
Assalamu'alaikum
wr. wb.
Yang terhormat kepala SMP PGRI Pondok Gede, Ibu Tati Kustini M.pd
Yang saya hormati Bapak Maman Supratman Sebagai sesepu SMP PGRI
Yang saya hormati Bapak Maman Supratman Sebagai sesepu SMP PGRI
Yang saya hormati Guru-guru dan
staff Tata usaha beserta karyawan yg saya tidak bisa Sebutkan namanya 1 per 1
Dan teman” yg saya sayangi
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua, Sehingga Pada hari ini kita dapat mengikuti acara PELANTIKAN OSIS Tahun
2013/2014 dalam keadaan sehat wal’afiat…..
saya atas nama seluruh OSIS lama
mengucapkan selamat Atas terpilihnya OSIS baru,
saya atas nama seluruh OSIS
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Kepala
Sekolah dan Guru-guru karena
saya diperkenakan Menjadi Pengurus Osis.
Sungguh banyak yang saya kenang sebagi Ketua OSIS, Susah,Senang,
Dan duka Kita Hadapi Bersama Teman-teman Osis
Kegiatan yg paling saya sukai adalah
membuat orang terseyum bersama kawand saya
keluhan saya sebagai ketua osis yaitu
Susah untuk mencari jalan keluar dari suatu permasalahan sepele
Dan inget Buat osis Tahun ini
Setiap Masalah Hadapi saja walaupun sesulit apapun
Setiap Masalah Hadapi saja walaupun sesulit apapun
kalau kalian Kompak pasti Selesai.
Do’a dari saya Dan Kawan-kawan Osis Tahun Lalu
Semoga Osis Tahun ini menjadi lebih baik lagi
Semoga bisa melaksanakan kegiatan osis dan tidak mengganggu
blajar
Hindari mengeluh setiap hari
Ikhlaskan hati ini Dengan sepenuh hat
Bersyukurlah setiap hari
Lakukan Setiap hari
“Karna Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan…..”
“Karna Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan…..”
”Sesungguhnya Sesudah Kesulitan ada
kemudahan…. “(QS. Al- Insyirah : 5-6)
Mungkin Cukup sekian Yang Dapat kami sampainkan.
cukup sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya
mohon maaf, karena kesalahan adalah milik saya dan kelebihan datangnya dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala
Wabilahitaufik walhidayah wassalamu’alaikum wr.wb
PROPOSAL KEGIATAN CLASSMEETING
STUKTUR OSIS SMP PGRI
Ketua : Akhmad Fajar
Sekretaris : Astrid Carolina
Bendahara : Tasya Salsabila
BIDANG KEROHANIAN
- SEKSI KEGIATAN HARI BESAR ( PAGI & SIANG )
- SEKSI AMAL ( PAGI & SIANG )
BIDANG KEORGANISASIAN
- SEKSI MOPDB/MOS
- SEKSI LDKS
- SEKSI UPACARA
BIDANG KESENIAN dan OLAHRAGA
- SEKSI MADING
- SEKSI CALSS MEETING
- SEKSI JASMANI
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 20012/2013
SMP PGRI PONDOK GEDE
SMP PGRI PONDOK GEDE
ORGANISASI
SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) 2012-2013
PROPOSAL KEGIATAN CLASSMEETING
Jln.Masjid Al – ihsan Jatiwaringin
No.1 Pondok Gede , Telp (021) 8487530
I.
LATAR BELAKANG
Selama hampir enam bulan para siswa melakukan aktifitas
belajar di dalam kelas yang sudah merupakan rutinitas sehari-hari para siswa,
maka tibalah saatnya mereka untuk menerima hasil belajar mereka yang akan
didapat setelah melalui tes atau ujian evaluasi yang diadakan pada akhir
semester. Pada akhir semester itu mereka akan menerima buku laporan yang berisi
nilai-nilai yang mereka peroleh selama melakukan aktifitas belajar di sekolah
yang sudah mereka tempuh selama hampir enam bulan itu.
Dalam rangka menyambut datangnya hari pembagian rapor
siswa dan libur semester gasal yang sudah hampir tiba itu, maka sekolah akan
mengadakan sebuah kegiatan untuk mengisi hari-hari kosong yang biasanya kurang
digunakan secara efektif baik oleh para guru maupun para siswa itu sendiri.
Kegiatan itu dinamakan class meeting yang biasanya diisi dengan beberapa pertandingan
olahraga. Diharapkan kegitan ini dapat mengisi waktu luang yang ada pada setiap
akhir semester sebelum pembagian rapor dan libur semester. Juga semoga nantinya
semua siswa bisa mengambil makna dari setiap kegiatan yang akan mereka lakukan
dalam class meeting ini.
II.TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah
:
1.
Untuk meningkatkan rasa solidaritas siswa dan siswi.
2.
Sebagai sarana refreshing pasca ulangan semester ganjil.
3.
Untuk menggali potensi dan bakat yang ada pada diri masing-masing siswa
dan siswi.
4.
Memotivasi siswa untuk menggali bakat dan minat.
5.
Menyambung ikatan silaturrahmi antar siswa.
6.
Menumbuhkan sportifitas seluruh siswa.
III. PESERTA
KEGIATAN
Peserta
Kegiatan Classmeeting ini adalah seluruh siswa-siswi SMP PGRI Pondok Gede
IV. MACAM KEGIATAN
1.Technical meeting
Dilaksanakan
pada:
Hari/tgl :
Senin, 20 Desember 2012
Tempat : SMP
PGRI pondok Gede
Dan diikiuti
oleh masing-masing perwakilan kelas
2. Kegiatan class meeting
Dilaksanakan
pada tanggal 20 s/d 22 Desember 2012. Bertempat di sekitar SMP PGRI Pondok
Gede. Dan lomba-lomba yang akan diadakan adalah:
·
Pertandingan
Olahraga
No
|
Jenis Pertandingan
|
Peserta Tanding
|
Penanggung Jawab
|
2
|
Futsal
|
Putra/putri
|
|
3
|
Badminton
|
Putra
|
·
Perlombaan Seni
dan Sastra
No
|
Jenis Perlombaan
|
Peserta Lomba
|
Penanggung Jawab
|
1
|
Dekor Kelas
|
Setiap Kelas
|
|
2
|
Paduan Suara
|
Putra/putri
|
V. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
VI. ANGGARAN DANA
Terlampir
VII. JADWAL KEGIATAN
Terlampir
VIII.
PENUTUP
Akhirnya kami berdo’a kepada Allah SWT, semoga
apa yang telah direncanakan bisa terlaksana dengan baik.
Demikian proposal ini kami buat, dukungan dan
partisipasi dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan banyak terima kasih.
Bekasi, 17 Desember 2012
Ketua Panitia Sekretaris
(Akhmad Fajar) (Hema Diana)
Mengetahui
(Admar Kupli S.pd.)
Lampiran V
SUSUNAN
PANITIA KEGIATAN CLASSMEETING
SEMESTER
GANJIL
TAHUN
PELAJARAN 20012/2013
Penanggung
Jawab : Admar Kupli S.pd.
Koordinator : Pembina OSIS
Ketua : Akhmad
Fajar
Wakil
Ketua : Hema
Diana
Sekretaris : Eber
Bendahara : Maria
Seksi-Seksi
:
I.
Seksi Acara :
Risky
II.
Seksi
Perlengkapan : Dinda
III.
Seksi
Konsumsi : Shavira
IV.
Seksi
Dokumentasi : Novie
V.
Seksi
Transportasi : Hafis
VI.
Seksi
Humas : Moza
Lampiran
VI
RINCIAN
PENGGUNAAN ANGGARAN DANA SEKOLAH UNTUK
KEGIATAN
CLASS MEETING SEMESTER GANJIL
TAHUN
PELAJARAN 20012/2013
PEMASUKAN
Dana
Sekolah/Anggaran Komite Untuk OSIS Rp 445.000,-
Total Pemasukan Rp 445.000,-
PENGELUARAN
1. Perlengkapan
§ Bola futsal 2 = Rp. 10.000,-
§ Kock 1 pack = Rp. 15.000,-
§ Pluit 2 = Rp. 5.000,-
§ Papan score = Rp. 10.000,-
2.
Konsumsi
·
Snack Juri 11 X
Rp 5.000,- =
Rp 55.000,-
·
Snack guru dan
Wasit 10 X Rp 5.000,- = Rp 50.000,-
3.
Hadiah
Juara I
10 X Rp 25.000,- = Rp 250.000,-
Juara II
5 X Rp 10.000,- =
Rp 50.000,-
Total pengeluaran Rp 445.000,-
RINCIAN
PENGGUNAAN ANGGARAN DANA KAS ORGANISASI DAN SUMBANGAN SISWA UNTUK KEGIATAN
CLASS MEETING SEMESTER GANJIL
TAHUN
PELAJARAN 20012/2013
PEMASUKAN
Sumbangan Siswa
Siswi SMP PGRI
420 X Rp
3.000,- Rp. 1.260.000,-
KAS OSIS Rp. 100.000,-
Total
Pemasukan Rp. 1.360.000,-
PENGELUARAN
1. Kesekretariatan
·
Surat menyurat Rp. 20.000,-
·
Proposal Rp. 10.000,-
2.
Konsumsi
·
Konsumsi
peserta lomba
35 x @ 12/kelas x Rp 2.000,- = Rp. 820.000,-
3.
Dokumentasi Rp. 10.000,-
4.
Transportasi Rp. 10.000,
5.
Hadiah
Top Score Rp
15.000,-
Suporter Terheboh Rp
15.000,-
Juara Umum Rp
20.000,-
6.
Biaya Tak
Terduga Rp 30.000,-
Total pengeluara =
Rp. 950.000,-
Lampiran VII
JADWAL KEGIATAN KEGIATAN
CLASSMEETING
SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
No
|
Hari/Tanggal
|
Pukul
|
Kegiatan
|
1
|
Senin,
19 Desermber 20012
|
07.30
s.d 07.45
07.45
s.d 08.00
08.00
s.d 11.30
|
Kumpul di Lapangan (Absensi)
Ganti Pakaian
Pertandingan Badminton Dan Futsal
Putra-Putri
|
2
|
Selasa,
20 Desember 2012
|
07.30
s.d 07.45
07.45
s.d 08.00
08.10
s.d 10.00
10.10 s.d 12.10
|
Kumpul di Lapangan (Absensi)
Persiapan perlombaan
Lomba Penilaian Dekor Kelas,Penilaian Paduan
Suara, Perempat Final Lomba Badminton, dan Futsal Putra-Putri
|
3
|
Rabu,
21 Desember 2012
|
07.30
s.d 07.45
08.00
s.d 08.10
08.10
s.d 12.00
|
Kumpul Dilapangan(Absensi)
Persiapan Lomba
Semi
Final Lomba Badminton, Dan Futsal Putra-Putri
|
4
|
Kamis,
22 Desember 2012
|
07.30
s.d 07.45
07.45
s.d 08.00
08.00
s.d 09.30
09.45
s.d 11.00 11.45 s.d 12.00
|
Kumpul Dilapangan(Absensi)
Persiapan Lomba
Perebutan juara 3 Lomba Badminton, dan Futsal Putra-Putri
Final Lomba Badminton,
Final
Lomba Futsal Putra-Putri
|
DAFTAR KONSULTASI
TANGGAL
|
NAMA
|
PARAF
|
Sabtu, 1 Desember 2012
|
ADMAR KUPLI S.pd.
|
|
Selasa, 3 Desember 2012
|
ADMAR KUPLI S.pd.
|
|
Kamis, 6 Desember 2012
|
ADMAR KUPLI S.pd.
|
Langganan:
Postingan (Atom)